JAKARTA,— Ketua Umum PSSI Djohar Arifin tidak memusingkan wacana bergulirnya kongres luar biasa yang didesak para peserta Rapat Akbar Sepak Bola Nasional. Bahkan, menurut dia, KLB tidak bisa semudahnya digelar karena harus memperoleh persetujuan dari FIFA dan AFC terlebih dulu.
"Kami anggap itu tidak ada sama sekali. KLB tidak semudah itu karena perlu persetujuan FIFA dan AFC," katanya di sela kunjungan ke kantor radio Elshinta, Selasa (20/12/2011).
Djohar juga mengaku ragu bahwa wacana KLB diusung anggota PSSI sebab, menurut dia, para peserta yang mengikuti Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) kebanyakan bukan anggota PSSI lagi.
"Diragukan apakah mereka anggota yang sah," ujarnya.
Wacana mendesak PSSI agar menggelar KLB merupakan hasil rumusan dari pertemuan RASN yang digagas Forum Pengprov PSSI (FPP), Minggu (18/12/2011). RASN yang dihadiri 2/3 anggota PSSI menetapkan tenggat waktu bagi PSSI untuk memberikan jawaban paling lambat 23 Desember 2011.
Ada lima poin yang terdapat dalam deklarasi tersebut, seperti menuntut diselenggarakannya KLB karena Ketum Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Wakil Ketua Umum Farid Rachman, serta anggota Komite Eksekutif, yaitu Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Tuti Dau, dan Bob Hippy, dinilai tak kredibel lagi, telah melanggar Statuta PSSI dan hasil keputusan kongres tahunan tahun 2011 di Bali.
Mereka juga menetapkan tenggat waktu bagi PSSI untuk memberikan jawaban paling lambat 23 Desember 2011.(kompas)
0 komentar:
Posting Komentar