Majalah
ekonomi terkemuka dunia, Forbes, merilis daftar 50 pebisnis wanita
paling berpengaruh di kawasan Asia. Dari daftar tersebut, sebanyak empat
orang wanita asal Indonesia masuk dalam jajaran itu.
![blog-apa-aja.blogspot.com blog-apa-aja.blogspot.com](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdg69P1DtbAix0RRLzIZwWztY5pJOc2DzRllnQ8NAqIdd500QErhfv-KaTXiK0qhbnEbXiBDMk8Cs6dTfLQSqtKQ3Ymv6EzbHKfrEpywXdX-FnbM76LFd4qUHVhb6IPxN3RbQLC0BE6b4/s400/124339_karen-agustiawan-direktur-utama-pertamina_300_225.jpg)
Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina, salah satu pebisnis wanita yang masuk daftar Forbes (Pertamina)
Keempat
Srikandi tersebut adalah Karen Agustiawan yang menjabat direktur utama
PT Pertamina (Persero), Shinta Widjaja Kamdani (Managing Director
Sintesa Group), Siti Hartati Murdaya (Presiden Direktur Central Cipta
Murdaya), dan Wendy Yap (Presiden Direktur dan CEO PT Nippon Indosari
Corpindo).
Seperti
dikutip dalam laman Forbes, Kamis, 1 Maret 2012, para wanita tersebut
dianggap berperan cukup signifikan dalam lingkungan bisnis yang
dikelolanya. Beberapa di antara para pebisnis wanita ini merupakan
pendiri dan telah memiliki peran penting dalam bisnis keluarga.
Selain itu, Forbes memasukkan para wanita yang berposisi sebagai eksekutif maupun manager profesional.
"Jika
sebuah kesuksesan bisnis dilihat dari percampuran modal, ide, energi,
dan kepemimpinan, para wanita ini merupakan kombinasi dari seluruh
faktor itu," kata Forbes dalam laporannya.
Dalam
daftar ini, Forbes membatasi para wanita yang memiliki peran besar
dalam memupuk keuntungan perusahaan. Forbes sengaja tidak memasukkan
para wanita yang memiliki peran besar dalam hal pengaruh di luar bisnis.
Perusahaan-perusahaan
yang menjadi sumber penilaian Forbes kali ini mewakili korporasi yang
memiliki pendapatan tahunan minimal US$100 juta per tahun.
Selain
empat pebisnis wanita dari Indonesia, daftar Forbes kali ini didominasi
oleh para wanita dari China yang memasukkan 21 warganya atau 42 persen.
Disusul oleh Singapura sebanyak 4 orang (10 persen), Korea Selatan 4
orang (8 persen), Jepang 3 orang (6 persen), dan Australia dua orang (4
persen).
[sumber]
0 komentar:
Posting Komentar